Sabtu, 26 Februari 2011

PERKEMBANGAN MANUSIA


Sebelum mengetahui perkembangan manusia, sebaiknya kita harus mengetahui perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan.

A.  Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambhan ukuran sel atau organism. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur dan irreversible. Akibat dari pertambahan jumlah sel akibat Mitosis dan pertambahan ukuran sel (volume, tinggi dan panjang).
Perkembangan adalah proses terspesialisasinya sel-sel menuju struktur dan fungsi tertentu. Proses ini dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
No.
Pertumbuhan
Perkembangan
1.
Bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume, dan massa.
Suatu proses menuju kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur)
2.
Bersifat kuantitatif
Bersifat kualitatif
3.
Dapat diukur dengan menggunakan alat: auksanometer
Tidak dapat diukur

http://www.crayonpedia.org/wiki/images/c/c7/Perubahan_M.H_2.jpg


            Perubahan pada manusia meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, serta bentuk badan. Ketika kamu masih bayi, selama sembilan bulan ibumu selalu memeriksakan kesehatanmu dan memberimu imunisasi agar pertumbuhan dan kesehatanmu tetap terjaga. Tubuhmu pun tidak hanya bertambah ukurannya, tetapi semakin lama kepintaranmu pun semakin bertambah. Ketika bayi, kamu tidak dapat berbicara. Setelah besar, kamu dapat berbicara. Ketika sudah besar, kamu akan berubah menjadi sosok yang dewasa. Cara berbicaramu tidak seperti anak-anak, melainkan sudah seperti orang dewasa. Perubahan manusia dari bayi menjadi orang yang dewasa disebut perkembangan.

B.  Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Selesai

Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini.
1.     Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu.
            Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.
Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester.
·         Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.

a.       Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
            Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).
b.      Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
            Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
c.       Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
            Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
·         Trimester kedua (Minggu 12 – 24)
periode fetus Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam KandunganPada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
·         Trimester ketiga (24 -40)
            Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm. Untuk lebih jelasnya lihat  Perkembangan bayi dalam kandungan (Sumber: Majalah Kesehatan).


a.      Spermatogenesis ( Proses pembentukan sperma )


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ4erAj3YQVgeEs_sQIVWh128gEwvasJ8kxBRdxsOM24eMgnNOnEh4z4Jl5xxasg9eASBiYBav1TUCvutH0pmKaydN3cBpblMVviAz526kQlqD01ZFUq0MGOF0JUCAfGFTRNvBCxMcRz0/s200/Sperma_Engelse_termen.pngProses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan.





b.      Oogenesis ( Proses pembentukan ovum )

            Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer mealkukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polisit primer). Proses ini terjadi di bawah pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone).

c.       Pembentukan Embrio
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii (oviduk), terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRW99kaiUC1LdeGjqR83XQEyGp8kJpZKltF_3Y6j2KY9k3KlfTvGPtquQTlxidaFQgcrJZ4SxC_K0y2laZpG9LlKudC-C9LUm7KzBFqkUz9LQblOv8STuEyAJKqq9WEOVOLpL8UbeBHRk/s1600/a.jpegPada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.

Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.1.
Pembuatan Lapisan Lembaga. Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.


2.      Masa Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.

Erik H. Erikson Erik H. Erikson
Salah satu teori yang bagi saya mengagumkan dan mudah dipahami dalam pembahasan tentang psikologi perkembangan adalah teori Erik Homburger Erikson.
Erikson mengembangkan dua filosofi dasar berkenaan dengan perkembangan, yaitu:
1.      dunia bertambah besar seiring dengan diri kita
2.      kegagalan bersifat kumulatif
Kedua dasar filosofi inilah yang membentuk teorinya yang terkenal itu. Ia hendak mengatakan bahwa dunia semakin besar seiring dengan perkembangan karena kapasitas persepsi dan kognisi manusia juga mengalami perubahan. Di sisi lain, dalam pengertian Erikson, kegagalan yang terjadi pada sebuah stage perkembangan akan menghambat sebuah proses perkembangan ke stage berikutnya. Kegagalan ini tidak lantas hilang dengan sendirinya, bahkan terakumulasi dalam stage perkembangan berikutnya.
Dari penelitiannya, Erikson yang penganut Freudian (karena menggunakan konsep ego) ini melihat bahwa jalur perkembangan merupakan interaksi antara tubuh (pemrograman biologi genetika), pikiran (aspek psikologis), dan pengaruh budaya.
Hasil perkembangan ego: trust vs mistrust (percaya vs tidak percaya)
Kekuatan dasar: Dorongan dan harapan
Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Ibu memainkan peranan terpenting untuk memberikan perhatian positif dan penuh kasih kepada anak, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Banyak studi tentang bunuh diri dan usaha bunuh diri yang menunjukkan betapa pentingnya pembentukan keyakinan di tahun-tahun awal kehidupan ini. Di awal kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.
QS Al-Baqarah 233: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Islam mengatakan bahwa sosok Ibu atau pengganti Ibu adalah madrasah pertama melalui kasih sayangnya, sehingga ada pepatah “surga di telapak kaki ibu”. Ibu lah yang bertanggung jawab di awal untuk mengantarkan anak ke surga.

3.     Tahap Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga 3 tahun
Hasil perkembangan ego: autonomy vs shame (otonomi vs rasa malu)
Kekuatan dasar: Pengendalian diri, keberanian, dan kemauan (will)
Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul di periode adalah kemampuan berkata TIDAK. Sekalipun tidak menyenangkan orang tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat dan kemauan.
Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu-ragu. Lebih jauh, individu akan kehilangan rasa percaya dirinya. Dalam periode ini, hubungan yang signifikan adalah dengan orang tua.
QS Al-Maidah 6: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Kebersihan selalu menjadi bagian dari Islam, karena itu layak diajarkan sejak anak-anak masih kecil agar mereka bisa mandiri dalam melakukannya serta terbiasa membersihkan diri sekalipun belum siap untuk beribadah secara formal.
4.     Tahap Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun
Hasil perkembangan ego: initiative vs guilt (inisiatif vs rasa bersalah)
Kekuatan dasar: Tujuan
            Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Anak laki-laki bermain dengan kuda-kudaan dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran” atau boneka yang mengimitasi kehidupan keluarga, mobil-mobilan, handphone mainan, tentara mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak:”KENAPA?”
Sesuai dengan konsep Freudian, di masa ini anak (khususnya laki-laki) juga sedang berjuang dalam identitas gender-nya yang disebut “oedipal struggle”. Kita sering melihat anak laki-laki yang bermain dengan alat kelaminnya, saling menunjukkan pada sesama anak laki-laki, atau bahkan menunjukkan pada anak perempuan sebaya. Kegagalan melalui fase ini menimbulkan perasaan bersalah.
Hubungan yang signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti (ayah, ibu, dan saudara).
Rasulullah SAW bersabda; “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang-tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR Bukhari)
Anak-anak di usia ini disebut dengan golden age, karena memiliki ingatan yang luar biasa, dan apapun memory yang didapatkan di kurun usia ini akan menjadi kenangan seumur hidup. Karena itu biarlah mereka selalu mengenang orang tuanya sebagai ilham bagi perbuatan penuh kebajikan dan amal saleh di kelak kemudian hari.
5.     Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun
Hasil perkembangan ego: Industry vs Inferiority (Industri vs Inferioritas)
Kekuatan dasar: Metode dan kompetensi
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang.
Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.
Sekolah dan lingkungan sosial menjadi figur yang berperan penting dalam pembentukan ego ini, sementara orang tua sekalipun masih penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.
Imam asy-Syafi’i rahimahullaah pemah mengatakan dalam sya’irnya: Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu, melainkan dengan enam perkara.Kukabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas: Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh, bekal yang cukup, bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama.
Anak-anak selalu menganggap guru sebagai orang tua kedua, bahkan seringkali lebih mendengar penuturan mereka. Karena guru dan teman-teman sekolah memberikan pengaruh penting, kita wajib seksama dalam memilihkan pendidikan dasar anak kita.
6.     Tahap Remaja (Adolescence): Usia 12 hingga 18 tahun
Hasil perkembangan ego: Identity vs Role confusion (identitas vs kebingungan peran)
Kekuatan dasar: devotion and fidelity (kesetiaan dan ketergantungan)
Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan, orang akan mengalami kebingungan dan kekacauan peran.
Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.
Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)
Pergaulan menjadi sangat crucial di usia ini, dan sangat menentukan arah masa depan perkembangan kerohanian seseorang kelak. Orang tua perlu mengontrol siapa saja teman anak-anaknya tanpa merasa rikuh, karena tugas orang tua adalah memilihka teman yang bisa membawa anak ke jalan kehidupan yang benar.
7.     Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 hingga 35 tahun
Hasil perkembangan ego: Solidarity vs Isolation (Solidaritas vs isolasi)
Kekuatan dasar: affiliation and love (kedekatan dan cinta)
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai bentuk pertahanan ego.
Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
QS An-Nuur32: Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
” jika seorang hamba menikah sesungguhnya ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karena itu bertakwalah pada Allah untuk menyempurnakan sebagian yang lain” (HR Al Baihaqi)
Menikah adalah pilihan, namun bagi kaum muslim adalah sunnah. Pernikahan yang baik dan berdasarkan ridha Allah akan memberikan ketenteraman.
8.     Tahap Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 hingga 55 atau 65 tahun
Hasil perkembangan ego: Generativity vs Self Absorption or Stagnation
Kekuatan dasar: production and care (produksi dan perhatian)
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama.
Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas. Jadi di masa ini, kita takut akan ketidak aktifan dan ketidak bermaknaan diri.
Sementara itu, ketika anak-anak mulai keluar dari rumah, hubungan interpersonal tujuan berubah, ada kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan tujuan hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-absorpsi atau stagnasi.
Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan keluarga.
Anas bin Malik r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak sempurna iman seseorang di antaramu kecuali jika ia mencintai saudaranya sebagaimana yang ia cintai untuk dirinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Nu’man bin Basyir r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan saling membantu itu bagaikan satu jasad. Jika ada di antaranya yang merasa sakit, maka semua unsur jasad ikut tidak tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim)
Menjadi bagian dari komunitas adalah tuntunan bagi orang Islam, selain untuk amalan hablum minannas juga untuk menunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin.



9.     Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun hingga mati
Hasil perkembangan ego: Integritas vs Despair (integritas vs keputus asaan)
Kekuatan dasar: wisdom (kebijaksanaan)
Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.
QS Al-Jumu’ah 8: Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan”.
Kematian adalah keniscayaan, dan masa lalu tidak mungkin terulang. Sebuah syair Bimbo menyebutkan, jangan takut mati karena kematian pasti datang, tapi jangan mencari mati dan menyebabkan kematian datang padamu …

C.  Proses Perkembangan Janin


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNcvH_g1yGXnSyE68taDYtIGQ2lAtDTlZNLJETjtdRDlncm1IfhxPvvLlFJ_ckx5jD2hNWggvrVJpKBGp0OV0A5KTHxUZ4pd1_2AGqLHkmD7SJ4_mX9FM6MQ7idvujdNoPV-p5YMOYTHG1/s400/janin1.jpg"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.
Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
".
(QS 3:6)


Dimulai pada minggu ke 4-8:
Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran darah). Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan.Pada fase ini pun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgswvEzsLf7gih7xhH9i3LqlSMxbb8ujgd47wLAJNAfl9IUrOCfzqqpIoJZO37eSaivpQtmyPY9n8FbmKeaxbHAvt764UloSoCrhyBe2F7yw4XC9IA0bG5B2QCaZnm42sPDSBbZjH2lL36x/s400/janin3.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg62sbTxyiIZmhNlvhNuMzq5hp0_AGwGcYIm0T5Y9YwB1xxrAIInqP02i5jHxRziaA-BbrAGcmAGtm1miECGYcUr_j45vSablvYFjdkidoFJe01sZe4LXWTwTd0_3192E7SNfSU6z_pg13c/s400/janin2.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG24jxz2J8LBYeiRP3fhGEN0zcek9O4M9jrEZkHyhIshhJTZyuHkWxU2wcbJBLZtuXvaE7Zey763lJdJPNDDY9WjMQggYIT_I72mIUgNRTj521QB8J3TqyVcHVN_IirN3YJTiyzvf54dgL/s400/janin4.jpgPada minggu ke 8-12:
Organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0zXXCwA_duMR6OFLJeq2yLOnxIoShURu7r_3x8Lb-EW1jlF_bJ7ku9UTLojvLfNFLuSSGGPRdfv282C_OkjSRzzya0-k0Ti94CT_fpclKT96Odplph5gwmlpwa7UjpLj_f9GboYakh3Zg/s320/phototake_photo_of_12_week_fetus.jpgPada minggu ke 12-16:
Paru-parunya janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqAXVi4wrM8S6nsuCVOtQNn2TRjjLeOXBYuveaEPedhZh6fYR5hEu9sEtKEsE2ewUqIWxFWMP3YIbX7-ovBVqryzYwy58a9x7VHPwqTcv3wpocwOEoprKJpNfNIfJ1ADnP18NjsDNnoRYN/s320/PRinc_photo_of_20_week_fetus.jpg
Pada minggu ke 16-20:
Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2A_ng99aH0sbkHwd0l6GTvuIr9tKgRiVM9-yksHdhW_2UxtACJ2n_MJ4mb3BuL0GIhuNWeIPX8sdCAzVy1xpndF55kH9I3DDVCDinum30Bj50TukETahii3BNXRNzKe_YpggbkKBh_07k/s400/janin5.jpgPada minggu ke 20-24:
Pada saat ini, alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.


Berkat teknologi 3D Ecography, anda bisa melihat sang janin dengan jelas, bahkan ekspresi wajahnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqGX39JVBa3tzuMpMX0VHE__s0Pz_aWyUnwHdzo-REffXlLO8DK1q3Xclbhu6LUtzJs7xbviatjqT7pER_Qos2RJ_1rZt-Fs1Riinby22JEGCjYnxnyFSxdcQfw2Tg9ihsDa9TEf-sWx6L/s400/janin6.jpgPada minggu ke 24-28:
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8HjkNXjgpvGTURExp5trque5kOWOoKYn0Uan4aR42STzFXudmiglZZfg86fFHDGbq8qQmDSB7ZGDawO_lQrSmViVx8nl_yxVleyl3uEowqGgDJdQEmD4Ep7jGPbZ_H1Ji5uxNbtECPDqa/s400/janin7.jpgPada minggu ke 28-32:
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDlgYN-2fQhSxL-04L4_0sEvgs4f2lrxybXdm7DTj5AF8ofs1oNQ09XyXAxGZSKwyj5Aye9b6zvIGm11cVcvySLcwoiv8HUHX6IZByPvJu9ILbJu45Oi476ecuO9PMX-tDRarkCestkadG/s400/phototake_photo_36_week_fetus.jpgPada minggu ke 36: Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagaian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul (bayi sudah turun).




Pada minggu ke 38:
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seolah-olah mempersiapkan diri bagi kelahirannya ke dunia.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2rbKbcsvCSbmANTAFeWJwziJ9cR3pvXDKtrL3MklmewtU8LuCx-xcX7vxHKRl9G26R42p3sHaQAUKRZkv8uEOYt_mJ8j9SPnZdy6RF1GQ2zUKaUcmiTxcYVAOQXDa7yLIATdam2PKpFJ3/s400/janin8.jpg


Pada minggu ke 40 [9 Bulan]: Apa yang dulunya hanyalah sebuah sel, sekarang telah menjadi manusia. Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih tidur dengan tenang di dalam rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan rumahnya untuk melewati proses terbesar dalam kehidupannya yaitu KELAHIRAN! Walaupun proses ini menyakitkan bagi sang ibu dan sang bayi tetapi melalui hal inilah KEAJAIBAN KEHIDUPAN TERJADI

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (QS 1:2)
            Jumhur ulama mengatakan bahwa usia janin mulai ditiupkan ruh kepadanya adalah 120 hari atau 4 bulan. Namun selain pendapat ini, ada juga pendapat yang sedikit berbeda. Dari Abi Abdurrahman Abdilah bin Masud ra. Bahwa Rasulullah SAW mengatakan kepada kami,"Sesungguhnya tiap-tiap kamu dibentuk dalam perut ibunya 40 hari berbentuk nuthfah (mani), kemudian menjadi 'alaqah selama 40 hari, kemudian menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama 40 hari, kemudian dikirimkan kepadanya malaikat meniupkan ruh . . . " Hadits Muttafaqun Alaih.
Selain itu ada pendapat lain seperti dalam hadits berikut: Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari hadits Hudzaifah bin Usaid, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: "Apabila nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah mengutus malaikat, lalu dibuatkan bentuknya, diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya. Kemudian malaikat bertanya, ra Rabbi, laki-laki ataukah perempuan?' Lalu Rabb-mu menentukan sesuai dengan kehendak-Nya, dan malaikat menulisnya, kemudian dia (malaikat) bertanya, Ya Rabbi, bagaimana ajalnya?' Lalu Rabb-mu menetapkan sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, dan malaikat menulisnya. Kemudian ia bertanya, 'Ya Rabbi, bagaimana rezekinya?' Lalu Rabb-mu menentukan sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, dan malaikat menulisnya. Kemudian malaikat itu keluar dengan membawa lembaran catatannya, maka ia tidak menambah dan tidak mengurangi apa yang diperintahkan itu. Hadits ini menjelaskan diutusnya malaikat dan dibuatnya bentuk bagi nutfah setelah berusia enam minggu (empat puluh dua hari) bukan setelah berusia seratus dua puluh hari sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Mas'ud yang terkenal itu.
Sebagian ulama mengompromikan kedua hadits tersebut dengan mengatakan bahwa malaikat itu diutus beberapa kali, pertama pada waktu nutfah berusia empat puluh hari, dan kali lain pada waktu berusia empat puluh kali tiga hari (120 hari) untuk meniupkan ruh.


Referensi :
Maryati, Sri.dkk. 2007. BIOLOGI Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.


Download disini






Tidak ada komentar:

Posting Komentar